SIDOARJO – PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk menegaskan komitmennya untuk terus mempererat kolaborasi positif dengan media massa, sebagai langkah strategis dalam membangun komunikasi yang sehat dan menjaga kepercayaan publik.
Komitmen tersebut disampaikan oleh Public Affair and License Manager PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, Beny Haryawan, dalam acara Halal Bihalal bersama ratusan insan media dari Sidoarjo dan Mojokerto, Senin (21/4/2025).
"Kami percaya, awal kehancuran bangsa maupun bisnis bisa dimulai dari berita yang tidak bertanggung jawab. Maka penting bagi kita untuk terus menjaga silaturahmi dan membangun komunikasi yang sehat,” ujar Beny.
Menurutnya, di era keterbukaan informasi seperti saat ini, peran media sangat vital dalam menyampaikan informasi yang akurat dan membangun. Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara dunia usaha dan media untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat.
Selain menjalin hubungan baik dengan media, Tjiwi Kimia juga menyampaikan sikap strategis perusahaan dalam menghadapi tantangan ekonomi global. Salah satunya adalah komitmen perusahaan untuk tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).
“Kami berkomitmen untuk tidak melakukan PHK. Fokus kami adalah penyesuaian strategi dan peningkatan efisiensi operasional,” jelas Beny.
Ia menambahkan bahwa perusahaan telah mengoptimalkan penggunaan sumber daya manusia dan meningkatkan produktivitas, sekaligus terus berinovasi dalam pengembangan pasar demi memenuhi permintaan yang terus berkembang.
Acara Halal Bihalal yang mengusung tema “Mengukuhkan Persaudaraan di Tengah Perubahan untuk Masa Depan yang Harmonis dan Terbuka” ini diikuti oleh ratusan wartawan dari berbagai organisasi pers seperti PWI Sidoarjo, PWI Mojokerto, IJTI Sidoarjo, IJTI Mojokerto, dan Forwas.
Ketua PWI Sidoarjo, Mustain, menyampaikan apresiasinya atas komitmen Tjiwi Kimia dalam menjaga hubungan harmonis dengan media. Ia menyebut kolaborasi ini penting untuk menangkal hoaks dan menjaga kualitas informasi di tengah arus deras digitalisasi.
"Media memiliki proses verifikasi yang ketat, dan ini sangat membantu perusahaan dalam menghindari risiko informasi yang menyesatkan," pungkas Mustain. (Jun)
